Fokus Citilink Tahun 2025 pada Restorasi Armada Pesawat, 19 Pesawat Masih dalam Kondisi Grounded

Avatar photo

- Pewarta

Jumat, 3 Januari 2025 - 21:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Salah satu pesawat Citilink. (Dok. Citilink go.id)

Salah satu pesawat Citilink. (Dok. Citilink go.id)

SEPINTAS.COM – Tahun 2025, PT Citilink Indonesia  fokus pada restorasi pesawat ysng membutuhkan tahap perawatan dan maintenance agar bisa kembali beroperasi.

Sebanyak 19 pesawat Citilink pada saat ini masih dalam kondisi grounded.

Dikutip Infobumn.com, tahun ini Citilnk tidak melakukan penambahan pesawat baru, namun lebih fokus pada restorasi pesawat yang saat ini belum dapat dioperasikan.

Tujuannya agar 56 armada pesawat yang ada, dapat terbang dengan optimal dan mendukung peningkatan operasional maskapai.

Direktur Utama Citilink Indonesia Dewa Kadek Rai mengatakan hal itu dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (2/1/2024).

“Untuk Citilink penambahan pesawat baru yang disewa tahun ini tidak ada.”

“Namun, kita fokus kepada restorasi pesawat kita yang saat ini yang masih unserviceable,” kata Dewa.

Dewa menyampaikan bahwa secara keseluruhan jumlah pesawat Citilink sebanyak 56 armada dengan dua tipe, yaitu Airbus A320 sebanyak 49 unit dan ATR 72 sebanyak tujuh unit.

Citilink menargetkan seluruh pesawat yang sedang tidak dapat terbang akan selesai diperbaiki dan kembali beroperasi pada akhir tahun ini.

Dengan selesainya restorasi, Citilink berharap bisa mengoperasikan seluruh armada pesawatnya yang terdiri dari 56 unit.

“Fokus kamu tahun ini adalah akan menserviceable-kan seluruh pesawat itu.”

“Sehingga nantinya sampai akhir tahun, semua pesawat kita bisa terbang, yaitu 56 pesawat,” ucap Dewa.

Dia menyebutkan bahwa Citilink saat ini melayani 75 rute penerbangan dan 49 destinasi di seluruh Indonesia.

Fokus utama tahun ini adalah meningkatkan frekuensi penerbangan di rute yang ada, terutama yang menuju Indonesia Timur.

Penambahan frekuensi penerbangan diperkirakan akan memberikan layanan yang lebih baik bagi penumpang, terutama di wilayah yang kurang terlayani.

“Jika target kita untuk menserviceable-kan seluruh pesawat, kita akan memperbanyak frekuensi yang ada di rute yang existing.”

“Dan ada penambahan beberapa rute terutama ke Indonesia Timur, yang saat ini kita belum banyak frekuensinya,” tuturnya.

Lebih lanjut Dewa mengatakan bahwa Citilink mengalami kenaikan jumlah penumpang secara signifikan dari tahun ke tahun.

Diperkirakan tahun ini, load factor Citilink mencapai 81 persen dengan rata-rata 19 persen tempat duduk kosong dalam setiap penerbangan.

“Tahun ini load fector kita bisa mencapai 81 persen, artinya hanya 19 persen rata-rata pesawat kita kosong di tempat duduknya.”

“Saya kira ini dari tahun ke tahun kita mengalami lonjakan penumpang,” kata Dewa.***

Berita Terkait

Rosan: Dana Pemerintah Rp200 Triliun Ubah Peta Likuiditas Bank BUMN
Rahasia Sukses Undang Jurnalis Ekonomi untuk Liputan Acara Perusahaan
Harga Beras Medium Naik, Bapanas Siapkan Stabilisasi di Daerah
Dana Pensiun ASN di PT Taspen Berpotensi Defisit Likuiditas
Tren Press Release Galeri Foto Perkuat Branding Dan Transparansi
Investigasi Beras Oplosan: Solusi Pemerintah Lindungi Konsumen dan Petani
CSA Index Agustus 2025 Naik Signifikan, Momentum Investasi Kembali ke Bursa RI
PHR Pertahankan Sertifikasi ISO SMT untuk Mutu, Lingkungan, dan Keselamatan Kerja

Berita Terkait

Rabu, 17 September 2025 - 09:36 WIB

Rosan: Dana Pemerintah Rp200 Triliun Ubah Peta Likuiditas Bank BUMN

Senin, 15 September 2025 - 06:13 WIB

Rahasia Sukses Undang Jurnalis Ekonomi untuk Liputan Acara Perusahaan

Kamis, 4 September 2025 - 06:39 WIB

Harga Beras Medium Naik, Bapanas Siapkan Stabilisasi di Daerah

Selasa, 26 Agustus 2025 - 09:33 WIB

Dana Pensiun ASN di PT Taspen Berpotensi Defisit Likuiditas

Jumat, 15 Agustus 2025 - 08:56 WIB

Investigasi Beras Oplosan: Solusi Pemerintah Lindungi Konsumen dan Petani

Berita Terbaru

PT Taspen jadi sorotan usai RAPBN 2026 ungkap risiko likuiditas. (Dok. taspen.co.id)

Ekonomi

Dana Pensiun ASN di PT Taspen Berpotensi Defisit Likuiditas

Selasa, 26 Agu 2025 - 09:33 WIB