Tak Tunjukan Empati, Koalisi Sipil Kecam Pernyataan Hasan Nasbi Soal Teror Kepala Babi ke Wartawan

Avatar photo

- Pewarta

Sabtu, 22 Maret 2025 - 14:01 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi. (Facebook.com @Hasan Nasbi)

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi. (Facebook.com @Hasan Nasbi)

JAKARTA – Sejumlah organisasi yang tergang dalam Koalisi Masyararakat Sipil mengecam keras pernyataan

Koalisi Masyarakat Sipil mengecam keras sikap arogansi yang disampaikan oleh Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi.

Lewat pers rilis pada Sabtu (22/3/2025) Koalisi Masyararakat Sipil mengingatkan kepada Presiden bahwa pernyataan ini sama sekali tidak seharusnya didiamkan.

“Kami mendesak kepada Presiden untuk meninjau kembali posisi Hasan Nasbi dari jabatan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan,” demikian siaran pers tersebut.

Di bawah ini adalah keterangan resmi Koalisi Masyararakat Sipil yang mewaliki organisasi Centra Initiative, Imparsial, PBHI, ELSAM, Walhi, HRWG, DeJuRe, Setara Institute, sebagai berikut:

Kami mengecam keras sikap arogansi yang disampaikan oleh Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, atas peristiwa teror kepala babi di kantor Tempo.

Pernyataan Hasan Nasbi yang seolah menyuruh “memasak kepala babi” yang tergeletak di jalan itu, selain tidak berempati, juga melanggar prinsip kebebasan pers.

Pernyataan tersebut cenderung merendahkan, tidak patut disampaikan oleh seorang Kepala Kantor Komunikasi Presiden.

Untuk itu kami mengingatkan kepada Presiden bahwa pernyataan ini sama sekali tidak seharusnya didiamkan.

Karena mengandung unsur kebencian terhadap kelompok jurnalis atau media yang kritis, terlepas dari sikap dan posisi media untuk kritis terhadap situasi yang ada.

Ungkapan yang menyepelekan teror ini mengusik hak rasa aman seseorang, terutama jurnalis dalam kerja-kerja jurnalistiknya.

Ungkapan yang disampaikan Hasan Nasbi menunjukkan rendahnya komitmen pemerintah, yang diwakili Kantor Komunikasi Kepresidenan, terhadap demokrasi dan kebebasan sipil.

Bukannya menyampaikan, setidaknya sikap keperihatinan terhadap teror tersebut, justru seakan mendukung tindakan teror tersebut.

Kami mendesak kepada Presiden untuk meninjau kembali posisi Hasan Nasbi dari jabatan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan.

Dengan sikap tersebut di atas, nampak ia tidak cukup patut secara etika untuk menyampaikan pesan kepresidenan kepada masyarakat.

Apalagi, peristiwa penghapusan cuitannya sendiri di akun X tentang RUU TNI sudah lebih dari cukup untuk mengevaluasi kinerja Hasan Nasbi sebagai ujung tombak komunikasi Presiden.

Kami juga prihatin dan bersolidaditas atas teror kepala babi yang dialami Tempo.

Cara-cara teror ini ternyata masih terus digunakan untuk mengintimidasi kebebasan dan demokrasi.

Praktik purba yang seharusnya sudah ditinggalkan, justru masih terjadi hari ini.

Dengan demikian, penting pengungkapan kasus teror ini dilakukan, hingga pelaku dapat diketahui.

Contact Person:
1. Wahyudi Djafar (Elsam)
2. ⁠Al araf (Centra Initiative)
3. ⁠Ardimanto ( Imparsial)
4. ⁠Julius Ibrani (PBHI)
5. ⁠Islah ( Walhi)
6. ⁠Bhatara Ibnu reza (De jure)
7. ⁠Daniel Awigra (HRWG).***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Bisnispost.com dan Ekbisindonesia.com 

Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Apakabartv.com dan Pusatsiaranpers.com

Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Sulawesiraya.com dan Harianjayakarta.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, klik Persrilis.com atau Rilispers.com (150an media).

Untuk harga paket yang lebih hemat klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional).

Untuk informasi, hubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 0853155577880855777788808781555778808111157788.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

 

Berita Terkait

Gibran Hadir di Penutupan FORNAS VIII, Panitia Siapkan Protokol
Skandal Infrastruktur Sumut, KPK Pertimbangkan Panggil Gubernur Bobby Nasution
Dari Rusia, Prabowo Akhiri Polemik Pulau Sengketa Aceh
Langkah Penting Ekstradisi: Singapura Tolak Permohonan Paulus Tannos
Chromebook Bermasalah: Nadiem Terseret Korupsi Kejagung?
Pemeriksaan Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti Terkait Rumah Pejuang Timor Timur Berlanjut di Kejaksaan
Kasus Suap Izin Tenaga Kerja Asing Seret Pejabat Kemnaker, Menaker Yassierli Janji Reformasi Layanan
Presiden Prabowo Umumkan Pembentukan Dewan Kesejahteraan Buruh dan Satgas PHK, Hadiah Hari Buruh

Berita Terkait

Kamis, 31 Juli 2025 - 01:32 WIB

Gibran Hadir di Penutupan FORNAS VIII, Panitia Siapkan Protokol

Senin, 30 Juni 2025 - 10:39 WIB

Skandal Infrastruktur Sumut, KPK Pertimbangkan Panggil Gubernur Bobby Nasution

Rabu, 18 Juni 2025 - 07:11 WIB

Dari Rusia, Prabowo Akhiri Polemik Pulau Sengketa Aceh

Selasa, 17 Juni 2025 - 13:25 WIB

Langkah Penting Ekstradisi: Singapura Tolak Permohonan Paulus Tannos

Selasa, 17 Juni 2025 - 07:03 WIB

Chromebook Bermasalah: Nadiem Terseret Korupsi Kejagung?

Berita Terbaru

PT Taspen jadi sorotan usai RAPBN 2026 ungkap risiko likuiditas. (Dok. taspen.co.id)

Ekonomi

Dana Pensiun ASN di PT Taspen Berpotensi Defisit Likuiditas

Selasa, 26 Agu 2025 - 09:33 WIB